Peperangan antara rakyat Palestina dengan zionis Israel tidak kunjung dan berhenti sejak Israel pertama masuk ke Palestina tahun 1948 silam. Para pejuang palestina silih berganti muncul dari generasi ke generasi. Mereka terus memberi perlawanan memepertahankan tanah air mereka yang dijajah Zionis Israel. Keberanian para pejuang Palestina tersebut tidak perlu diragukan lagi, semangat dan keyakinan mereka begitu tinggi dan tak jarang aksi mereka membuat tentara Israel gentar dan kocar kacir.
Berikut Inilah Daftar Pejuang Palestina Yang Paling Ditakuti Israel. Mereka telah menjadi inspirasi bagi ribuan anak muda Palestina untuk menempuh jalan syahid memperjuangkan tanah air mereka :
1. Muhammad Adh-Dhaif
Muhammad Adh-Dhaif nama aslinya adalah Diyab Al-Mishri. Ia dilahirkan di kamp Khan Yunis 1965, yaitu daerah bagian selatan jalur Gaza. Ia lebih dikenal dengan nama Adh-Dhaif, Adh-Dhaif yang berarti “tamu”, hail itu karena hidupnya ia tidak pernah menetap di satu tempat, ia selalu berpindah-pindah dari tempat satu ketempat yang lain.
Adh-Dhaif adalah seorang sarjana biologi dari Universitas Islam Gaza. Dia menjadi anggota Hamas pada tahun 80 an. Pernah ditangkap Otoritas Palestina pada tahun 2000, tapi berhasil melarikan diri saat berkobarnya Intifadhah Palestina II.
Muhammad Adh-Dhaif adalah sosok yang jarang muncul di depan publik ataupun di media. Ia tidak terlibat politik praktis di Palestina. Sosoknya terbilang sangat misterius. Pihak intelijen Israel baik Shabak ataupun Mossad hanya memiliki arsip gambar wajahnya yang lama saat masih dalam penjara atau dalam kartu identitasnya. Tidak ada gambar foto dirinya selain sebuah foto yang diambil 20 tahun yang silam. Terlihat dirinya kurus, bermuka masam, dan tidak berjenggot.
Dia diketahui selalu tinggal di bawah tanah atau di kamp-kamp pelatihan, dan hanya muncul di Gaza ketika dibutuhkan.
Salah satu momen saat dia muncul di depan publik adalah saat pembuatan film dokumenter oleh stasiun tv Al-Jazeera. Ia juga muncul pada tahun 2012 saat terjadi serangan oleh zionis israel, ia mengeluarkan statemen bahwa Israel akan membayar mahal jika mereka melakukan serangan darat. Selain itu pada tahun 2014, ia juga muncul di hadapan media dengan menggunakan topeng.
Ya, memang Al-Dhaif selalu mengenakan topeng. Namun di balik topeng itu, salah satu kharismanya yang ditakuti adalah suaranya yang keras, dan pikiran militernya yang bersifat metodis.
Sudah 5 kali Ad-Dhaif mengalami upaya pembunuhan, dan setiap kali dia selamat. Walaupun selamat, dirinya sempat terluka di bagian mata dan kaki. Pada tahun 2002, mobil yang dikendarainya diserang dengan roket di wilayah Syaikh Ridhwan, namun dia pun selamat. Beberapa media menyebutkan, serangan itu telah membuatnya lumpuh, namun belum ada bukti yang menguatkan berita tersebut.
2. Imad Aqil
Imad aqil adalah seorang anggota sayap militer hamas izzanuddin al qossam. Imad Aqil adalah sosok yang terkenal pemberani.
Imad aqil lahir di kamp pengungsian Jabaliya, tanggal 19 Juni 1971. Nama lengkapnya Imad Hasan Ibrahim Aqil. Ayahnya adalah seorang Muadzin di Masjid Syuhada di Jabaliya. Nama Imad Aqil terinpsirasi dari Imaduddin Zanki yaitu seorang pejuang Islam yang pernah berhasil membebaskan Palestina dari pasukan salib.
Imad aqil tumbuh di lingkungan keluarga yang berpendirian teguh pada agama Islam. Selain religious ia juga terkenal cerdas.
Pada tanggal 24 November 1993, saat itu Imad sedang berbuka puasa di rumah keluarga Farhat, seorang pejuang Palestina juga. Tiba-tiba Israel mengerahkan puluhan Helikopter dan Tank serta ratusan pasukan khusus, menyerbu rumah tersebut.
Imad langsung mengambil senapan AK47 miliknya. Ia kemudian keluar menerjang dan memberondong tentara Israel tersebut sambil memekikkan kalimat takbir. Beberapa tentara berhasil dilumpuhkan olehnya, walaupun seluruh tembakan mengarah ke dirinya dan sebuah tembakan meriam milik tank Merkava Israel tepat mengenai tubuh Imad hingga tubuhnya hancur berkeping-keping.
3. Ahmad al-Jabari
Ahmad Said Khalil al –Jabari lahir di distrik Shuja’iyya, Kota Gaza, Jabari belajar di Universitas Islam Gaza mengambil fokus jurusan sejarah. Di sana, ia aktif dalam kegiatan politik.
Ia bergabung dengan partai sayap kiri Fatah, yang menyerukan perjuangan bersenjata untuk melawan Israel. Pada tahun 1982, ia ditangkap oleh Israel dan dipenjara selama 13 tahun. Setelah bebas, ia meninggalkan Fatah dan bergabung dengan Hamas.
Jabari sempat menjabat sebagai komandan militer Hamas, Ia diyakini berperan dalam pemboman sebuah bus sekolah di Kfar Darom.
Kemampuan al-Jabari dalam memimpin sayap militer Hamas sehingga dengan cepat berkembang dan dalam waktu singkat kelompok yang tadinya masih berupa milisi menjadi semi militer dengan lebih dari 10 ribu pasukan yang terbagi dalam tugas dengan tingkatan tertentu. Ahmad Said Khalil al-Jabari wafat akibat tembakan roket zionis Israel yang mengenai mobilnya pada 11 November 2012.
Baca juga : Harga Mini Pile Murah
4. Yahya Ayyas
Yahya lahir di Kota Rafah, 6 Maret 1966. Sedari kecil, kedua orangtuanya telah mendekatkan dirinya dengan ajaran islam. Di usia enam tahun ia sudah masuk sekolah dasar di kampung halamanya, bahkan ia mampu lulus dari sekolah menengah dengan nilai yang memuaskan. Sebagai pemuda yang dikarunia Allah dengan intelektualitas, semua pelajaran di sekolah mampu ia kuasai dengan baik. Ia menyelesaikan sekolah tingkat atasnya pada 1984, dan diterima di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Beir Zeit.
Semasa kuliah Yahya mulai aktif dan berpartisipasi dalam gerakan islam, bahkan kerap terlibat langsung dalam sebuah demonstrasi ataupun aksi penyerangan ke tentara Zionis israel.
Setelah lulus sebagai Sarjana Elektro, Yahya Ayyas bergabung dengan barisan Al Qassam. Dia menjadi otak dibalik pembuatan senjata dan bom partai Hamas. Yahya Ayyas sangat ditakuti Israel sebab keahliannya merakit bahan peledak. Senjata ciptaannya telah membunuh ratusan tentara dan sipil Zionis Israel. Ayyas terbunuh oleh Agen Mata-Mata Israel bekerjasama dengan salah satu anggota Hamas yang berkhianat.
5. Abdul Aziz Rantissi
Abdul Aziz Rantissi lahir di Yubna, dekat Jaffa pada 1948. Peperangan antara Rab – Israel yang terjadi pada 1948, membuat keluarganya mengungsi dan menempati Jalur Gaza. Setamat dari sekolah kedokteran di Mesir, ia kembali ke kampung halaman Jalur Gaza sebagai seorang Ikhwanul Muslimin.
Abdul Aziz Rantissi adalah seorang negosiator, juru bicara yang mewakili Hamas dalam urusan diplomasi dan perundingan. Abdul Aziz Rantissi adalah seorang yang tegas, ia bahkan menantang dan memutuskan diskusi dengan Perdana Menteri Palestina Mahmoud Abbas yang menyerukan gencatan senjata dengan Israel.
Rantissi mengikuti jejak sahabatnya Syekh Akmad Yasin sebagai syuhada, ia meninggal dunia akibat dibunuh oleh Angkatan Pertahanan Israel dengan cara ditembak ketika berada di dalam mobil.
6. Syekh Izzudin al-Qassam
Syekh Izzudin al –Qassam merupakan salah satu pejuang Palestina yang lahir di Kota Jablah, Syiria, pada 20 November 1882. Al-Qassam adalah seorang dai dan gur. Ia menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas Al-Azhar, Mesir. Selain sebagai seorang ulama, al-Qassam adalah seorang mujahid.
Ia adalah seorang ulama yang menitikberatkan dakwahnya untuk membangkitkan jiwa kepahlawanan umat muslim dan menggelorakan ruh jihad di kalangan kaum muda islam di Arab dan sekitarnya. Seluruh tenaga, pikiran, dan waktunya ia habiskan dalam rangka menyadarkan umat akan bahaya kedatangan Zionis Yahudi ke tanah Palestina dan mengajak mereka agar berjihad melawan Zionis Yahudi.
Sebagai wadah perjuangan, al-Qassam mendirikan sebuah organisasi yang disebut oleh Israel dengan nama organisasi Black Hand. Dengan posisinya sebagai pengajar yang aktif dalam memberikan ceramah-ceramah dan pengajaran di masjid-masjid di kota Haifa, membuat dirinya leluasa dalam membentuk barisan mujahidin yang siap dan rela berjuang untuk melawan Zionis Yahudi.
Pada Rabu tanggal 20 November 1935 tepatnya di Kota Ashrasy Ya’bad, kota Jenin, Palestina terjadi lah pertempuran atau peperangan yang tidak seimbang antara ratusan pasukan Inggris yang bersenjatakan lengkap dan bantuan helikopter pengintai dengan sepuluh mujahidin dengan persenjataan seadanya. Dalam pertempuran tersebut Syekh Izzudin al –Qassam berserta muslimin lainnya menempuh jalan syahid. Atas jasa, keberanian, kecerdasan dan kesalehannya oleh Syek Ahmad Yasin namanya diabadikan ke dalam barisan militer Hamas Brigade Izzudin al- Qassam.
Baca juga : 5 Hal ini dapat Merusak Pahala Puasa
7. Syekh Ahmad Yassin
Semasa hidupnya Syekh Ahmad Yasin merupakan ulama, cendekiawan dan pejuang Palestina yang ditakuti oleh zionis Israel. Syekh Ahmad Yasin lahir di Desa al –Jaurah, perkampungan yang letaknya di Jalur Gaza, pada 1 Januari 1938.
Syekh Ahmad Yasin mengalami kecelakaan di saat melakukan olahraga semasa remajanya, sehingga ia menderita kelumpuhan dan kebutaan permanen. Kekurangan lahiriyah tersebut tidak membuatnya pesimis, bahkan semangat belajarnya semakin besar. Ia bahkan menjadi salah satu remaja Palestina yang diterima di Universitas Al Azhar, di Kairo, Mesir, meski tak sampai selesai.
Kecintaannya kepada tanah air dan agama membawanya ke jalan jihad, untuk itulah ia mendirikan sebuah organisasi Harakatul al-Muqawamah al-islamiyah ataupun Hamas. Meskipun ia ke sana ke mari harus menggunakan kursi roda, namun tidak menjadi halangan untuk berdakwah dan menyebarkan semangat dan kebanggaan sebagai rakyat Palestina.
Syekh Ahmad Yasin meninggal secara syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.