Kota Silwan, Palestina
Oleh : Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds, Pemerhati Palestina dan Dunia Islam
Kota Silwan adalah nama kota yang paling dekat dengan tembok dan gerbang Yerusalem Kuno (Al-Quds), dari sisi tenggara, bersebelahan dengan tembok luar Masjid Al-Aqsha.
Silwan atau Wadi Hilweh adalah salah satu desa terbesar di Palestina dan terpadat dalam sejarah kontemporer.
Di dalamnya terdapat sumber mata air terkenal yang disebut Ain Silwan dan berbagai situs sejarah penting.
Ain Silwan merupakan sumber air utama Kota Tua Yerusalem sepanjang sejarah. Terdapat kanal-kanal yang di bangun oleh orang-orang Yabusi (pembangun asli Yerusalem) dan reruntuhannya masih ada hingga saat ini.
Ain Silwan terletak sekitar 300 meter dari sudut tenggara tembok Masjid Al-Aqsha, sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Dari mata air ini, orang Yabusi menggali terowongan sebagai pipa-pipa alami untuk mengalirkan air ke seluruh kota.
Bahkan komunitas Muslim ada yeng menganggap mata air Ain Silwan sebagai dua mata air surga, setelah mata air Zamzam di Makkah.
Di kalangan orang Kristen, mata air ini dianggap suci karena mata air tersebut pernah di gunakan oleh Maryam untuk mencuci pakaian Isa. Airnya juga pernah di gunakan oleh Nabi Isa untuk menyembuhkan orang buta.
Maka, mereka menyebutnya sebagai Mata Air Perawan (Ain al-Adzra’i), atau ada menyebut juga dengan mata air penuh berkah.
Baca juga : Harga Beton K375
Menurut sejarawan dan peneliti, seperti di sebutkan situs Thariqu al-Quds, Kota Silwan adalah inti pertama di mana Yerusalem di bangun lebih dari lima ribu tahun yang lalu oleh orang Yabus. Yabus adalah salah satu suku bangs Arab Kanaan yang mendiami Palestina. Merekalah yang pertama kali berbudidaya zaitun di negara ini.
Di dalam situs Wikipdia di sebutkan, daerah Silwan abad pertengahan di mulai sebagai desa pertanian, berasal dari abad ke-7. Sedangkan penyebutan desa yang paling awal adalah dari tahun 985 M.
Target Pendudukan Israel
Dari abad ke-19 dan seterusnya, wilayah pedesaan Silwan perlahan-lahan di masukkan ke dalam Yerusalem sampai menjadi sebuah lingkungan perkotaan.
Setelah perang 1948, desa itu berada di bawah kekuasaan Yordania, hingga Perang Enam Hari 1967. Sejak 1967 wilayah tersebut di duduki oleh Israel. Silwan pun di kelola sebagai bagian dari Kota Yerusalem, di bawah kendali pendudukan Israel.
Pada tahun 1980, Israel memasukkan Yerusalem Timur (di mana Silwan menjadi bagiannya) ke dalam ibu kota yang di klaimnya. Langkah tersebut di anggap oleh komunitas internasional sebagai tindakan ilegal menurut hukum internasional.
Penduduk Palestina di Silwan saat ini berjumlah antara 20.000 hingga 50.000. Sementara sekitar 500 hingga 2.800 orang adalah warga Yahudi.
Kota Silwan di bangun di atas rangkaian lereng yang di pisahkan oleh beberapa lembah, yang terpenting adalah Wadi Hilwah, Wadi al-Rababa, dan Wadi Yasoul.
Di antara lingkungannya adalah lingkungan Al-Bustan, Bir Ayoub, Ain Al-Lawzeh, Batn Al-Hawa, lingkungan Al-Wusta, Ras Al-Amoud, Sweileh, Al-Shiyah, Al-Farouq dan Al-Thawri.
Populasi
Lingkungan terbesar, dengan populasi sekitar 15.000 orang, terletak di sisi barat daya Silwan. Silwan di sebut pelindung Yerusalem karena perbatasannya membentuk busur memanjang dari tenggara ke barat daya.
Karena begitu strategis dan pentingnya Kota Silwan, maka Pendudukan Israel menjadikannya sebagai sasaran otoritas pendudukan.
Israel telah menyita hampir 73.000 dunum (7.300 hektar) dari tanahnya yang luas setelah perang 1967, meluas hingga ke Khan al-Ahmar. Di samping area luas yang di rebut setelah perang 1948.
Di bagian selatan timur Silwan, khususnya daerah Ras al-Amud, yang memiliki lokasi strategis, di dirikan sebuah pemukiman yang menguasai Jalan Yerusalem-Jericho lama, serta jalan-jalan dan jalan-jalan yang menuju ke lingkungan kota Silwan.
Untuk memperkuat cengkeramannya, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah pembongkaran puluhan rumah di berbagai bagian kota Silwan.
Lingkungan Wadi Hilweh, yang merupakan pintu masuk utara utama ke Silwan dan berdekatan dengan Tembok Yerusalem, Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Mughrabi, menjadi penargetan utama Israel. Perampasan tanah dan di ikuti dengan penggalian pun terus meningkat.
Aksi perampasan rumah dengan cara yang tidak benar, tapi di legalkan melalui keputusan pengadilan Israel, untuk selanjutnya di alihkan ke pemukim Yahudi.
Pada awal 1986, asosiasi pemukiman Elad di dirikan, dengan mengklaim sebagai pemandu wisata. Namun yang terjadi kemudian adalah mereka bekerja di bawah perlindungan Otoritas Israel untuk menyita properti setempat.
El-Ad mulai mengendalikan properti warga di bawah hukum. Sementara hukum itu mencegah orang-orang Arab-Palestina kembali ke rumah mereka.
Save Silwan
Setelah Sheikh Jarrah beberapa terakhir viral di medsos Palestina, tag “#Save Silwan Neighborhood” (Selamatkan Pemukiman Silwan), untuk menghadapi kampanye pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah tersebut.
Situs online Al-Jazeera pada edisi 24 Mei 2021 menyebutkan, tagar tersebut telah menduduki puncak situs jejaring sosial di sejumlah negara Arab.
Al Jazeera mengutip pernyataan Menteri Urusan Yerusalem, Fadi Al-Hadmi, yang memperingatkan terhadap pelaksanaan pendudukan Israel dari kampanye baru pemindahan dan pembersihan etnis yang mempengaruhi ratusan warga Palestina di lingkungan Batn Al-Hawa di kota Silwan, di Yerusalem yang di duduki.
Mantan pemain tim nasional Qatar, Adel Al-Duhaim, berpartisipasi dalam tagar yang beredar, mengatakan dalam sebuah tweet, “Pendudukan Israel menargetkan semua orang Palestina dengan pembersihan etnis untuk memastikan kelangsungan dan dominasi kolonialisme.”
Meurut para aktivis, apa yang di lakukan otoritas Israel, menggambarkan proses baru pembersihan etnis di wilayah Palestina. Dan Israel memang tidak akan pernah menghentikan aksi terorismenya.
Baca juga : Kisah Nabi Ayub dan Hikmah-Hikmahnya
Mereka menuntut untuk tidak berhenti menerbitkan tagar yang mendukung Palestina. Dan untuk mengekspos kejahatan pendudukan terhadap orang-orang Palestina di lingkungan Yerusalem. Terutama di Sheikh Jarrah dan Silwan, dua wilayah di satelit Masjidil Aqsha.
Terlebih wilayah Silwan yang menjadi benteng dan perlindungan terdekat dengan wilayah Masjidil Aqsa di Kota Al-Quds (Yerusalem). ***