Surat pernyataan pengunduran diri adalah dokumen resmi yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang memutuskan untuk mengundurkan diri dari suatu posisi atau keanggotaan. Sebagai mahasiswi kebidanan, Anda mungkin pernah menemukan diri Anda dalam situasi di mana Anda harus mengajukan pengunduran diri, entah itu karena alasan pribadi atau profesional.
Pada bidang kebidanan, sikap bertanggung jawab dan etika bekerja sangatlah penting. Hal ini termasuk dalam pengambilan keputusan seperti mengundurkan diri. Jika Anda merasa bahwa mengundurkan diri adalah langkah yang tepat.
Nah, berikut adalah contoh surat pernyataan pengunduran diri bagi calon mahasiswi kebidanan yang tidak dapat melanjutkan pendidikanya dari suatu Kampus karena hal tertentu. Semoga dapat Anda gunakan sebagai referensi.
SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI
Yth
Rektor Sekolah Tinggi Indonesia Maju (STIKIM)
Jl. Harapan No. 50 Rt/Rw 02/07, Lenteng Agung Kecamatan Jagakarsa Jakarta
Saya De***************, sebagai calon mahasiswi baru STIKIM dengan data diri sebagai :
Nama : De*************
Jurusan : D4 Kebidanan
Alamat : Jl. ………………….
No Telp : 08***********
Bermaksud mengajukan pengunduran diri sebagai calon mahasiswi STIKIM dengan alasan harus melanjutkan pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan.
Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas pengunduran diri ini. Demikian surat pengunduran diri ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 25 Oktober 2021
Hormat Saya,
De********************
Penutup
Demikian contoh surat pernyataan ini , kami harap dapat memberikan informasi yang berguna bagi Anda. Selain itu, bidan.my.id juga menyediakan berbagai informasi seputar kebidanan seperti metode SOAP yang umum digunakan dalam praktik kebidanan.
Metode SOAP merupakan singkatan dari Subjektif, Objektif, Analisis dan Rencana. Metode ini sangat penting dalam proses pengumpulan data dan pemeriksaan pasien oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Dengan menggunakan metode SOAP, kita dapat mencatat subjeksi (keluhan) dan objektif (tanda-tanda fisik) dari pasien secara sistematis.