Kisah Fakir Miskin Mengeluh Kepada Rasulullah SAW, Orang Kaya Bisa Borong Pahala

Nabi SAW bertanya, “Mengapa engkau berkata demikian?” Lalu, meraka pun berujar, “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, tapi giliran saat mereka bersedekah, kami tidak kuasa melakukan amalan seperti mereka. Mereka memerdekakan budak sahaya sedangkan kami tidak memiliki kemampuan melakukan itu.”

Setelah mendengar keluhan orang fakir tadi, Rasulullah SAW tersenyum lantas berusaha menghibur sang fakir dengan sebuah hadis motivasi. Dengan sabdanya, Rasulullah SAW berusaha membesarkan hati mereka.

“Wahai sahabatku, sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorang pun yang lebih utama dari kamu kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?”

Dengan sangat antusias, mereka pun menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.” Kemudian, Nabi SAW bersabda, “Bacalah ‘subhanallah’, ‘Allahu akbar’, dan ‘alhamdulillah’ setiap selesai shalat masing-masing 33 kali.” Setelah menerima wasiat Rasulullah SAW, mereka pun pulang untuk mengamalkannya.

Kisah Fakir Miskin Mengeluh Kepada Rasulullah SAW, Orang Kaya Bisa Borong Pahala
Kisah Fakir Miskin Mengeluh Kepada Rasulullah SAW, Orang Kaya Bisa Borong Pahala

Tak lama berselang, setelah beberapa hari berlalu, para fakir miskin itu kembali menyampaikan keluhannya kepada Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah, saudara-saudara kami orang kaya itu mendengar perbuatan kami, lalu mereka serentak berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka, Nabi SAW bersabda, “Itulah karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki.“ (QS an-Nur [24]: 38).

Sungguh agung perilaku si miskin dan si kaya yang kita dapati dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim di atas. Keduanya memiliki sifat yang begitu mulia, saling berlomba-lomba dalam setiap kebaikan.

Uraian

Pada dasarnya manusia itu ada tiga macam, yang pertama adalah golongan orang-orang miskin. Diantara mereka ada yang mencapai derajat sangat mulia baik dihadapan Allah maupun dihadapan manusia.

Diantaranya adalah Isa bin Maryam as, Yahya bin Zakariya as, Ali bin Abi Thalib ra, Abu Dzaar al-Ghiffaari ra, Mush’ab bin Umair ra, Salman al-farisi ra dan lain-lain.

Mereka ini adalah orang-orang yang dikehendaki miskin oleh Alah namun diangkat derajatnya disisiNya melebihi yang lain.

Keutamaan Orang Miskin

1. Miskin adalah kesukaan Nabi Saw

Nabi Saw bersabda:

Sesungguhnya setiap orang memiliki kesukaan, dan kesukaanku dua hal, kemiskinan dan jihad. Maka barang siapa menyukai keduanya, maka dia benar-benar menyukaiku dan barang siapa membenci keduanya, maka benar-benar membenciku

2. Hisab mereka lebih singkat di akhirat

Keutamaan orang miskin dari orang kaya yang paling jelas adalah terkait harta, pertanggungjawaban harta orang miskin tentu lebih sedikit dibanding orang kaya dan ini dapat mempercepat orang miskin menikmati surga.

Sabda Rasulullah ”Sesungguhnya orang-orang miskin kaum muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat dengan selisih waktu empat puluh tahun.“ (HR. Muslim).

Keutamaan orang miskin lainnya dapat dijumpai dalam Hadist nabi Saw adalah sebagai berikut:

Orang-orang miskin mengirimkan utusan kepada Nabi Saw, lalu utusan itu berkata : Ya Rasul saya utusan orang miskin kepadamu. Nabi bersabda: Selamat datang untukmu dan orang yang mengutusmu, kamu datang dari sisi kaum yang dicintai Allah.

Utusan berkata : Ya rasul. Lalu orang miskin berkata: Orang kaya membawa dan memperoleh semua kebaikan, mereka berhaji, sedangkan kami tidak mampu, mereka bersedekah, sedangkan kami tidak mampu. Bila sakit mereka bisa mengeluarkan simpanannya untuk berobat, sedangkan kami tidak mampu.

Mendengar itu, maka Nabi bersabda: Sampaikan dariku untuk orang-orang miskin, bahwa sesungguhnya orang yang sabar dari kalian dan menginginkan pahala, maka baginya tiga hal yang tidak satupun darinya dimiliki orang kaya. Adapun 3 hal itu sbb :

Pertama adalah di dalam syurga ada kamar dari yaqud merah yang terlihat oleh penghuni syurga sebgaimana penghunia dunia melihat bintang-bintang. Tidak dapat masuk kamar itu, kecuali Nabi miskin, Syahid miskin dan mukmin miskin.

Kedua bahwa orang-orang miskin masuk syurga sebelum orang-orang kaya dengan selisih setengah hari akhirat yaitu sekitar 500 tahun, mereka bersenang-senang disyurga dimana mereka ingin. Sulaiman As juga masuk syurga setelah para Nabi lainnya dengan selisih 40 tahun karena nikmat kerajaan yang diberikan kepadanya.

Ketiga jika orang miskin mengucapkan Tasbih, tahlil dan tahmid dengan ikhlash dan orang kaya mengucapkan hal serupa, maka orang kaya tidak dapat mengejar orang miskin meskipun beserta ucapan itu dia menafkahkan sepuluh riu dirham.

Demikian juga amal-amal kebaikan. Maka utusan itu kembali kepada orang-orang miskin dan menceritakan hal itu. Maka mereka berkata: Kami ridha, wahai Tuhan, kami puas wahai Tuhan

3. Ladang amal bagi orang kaya

Orang miskin juga dapat bermanfaat bagi orang kaya karena posisinya sebagai ladang amal bagi orang kaya, apa jadinya kalau dimuka bumi ini kaya semuanya.

4. Sedikit penyesalannya

Penyesalan mereka lebih sedikit, karena orang-orang kaya diakhirat berharap menjadi orang miskin, sedangkan orang miskin tidak berharap menjadi orang kaya.

5. Selalu diliputi pahala

Jika orang miskin menginginkan sesuatu namun tidak terpenuhi, maka dia mendapat pahala.

6. Lebih utama bila miskin namun tetap bersedekah

Keutamaan orang miskin akan lebih luar biasa dan akan nampak menakjubkan lagi apabila orang yang ditakdirkan miskin, namun dapat terus bersedekah. Bila orang kaya bersedekah itu normal.

Banyak kisah menyentuh hati dari perbuatan orang miskin seperti seorang gembala yang rela memberikan bekalnya selalu kepada anjing yang kelaparan dan ia akhirnya memilih berpuasa.

Atau kisah orang miskin yang hanya memiliki baju 1-2 lembar pakaian direlakannya untuk diberikannya kepada musafir yang menurutnya tentu lebih membutuhkan agar dapat melanjutkan perjalanan. Mereka semua akhirnya mendapat kebahagiaan.

Orang-Orang Kaya

Golongan kedua adalah orang-orang kaya. Diantara mereka juga ada yang diangkat Allah SWT menjadi orang-orang mulia baik dihadapan-Nya maupun dihadapan manusia.

Diantaranya adalah Nabi Ibrahim as, Nabi Ayub as, Nabi Daud as, Nabi Sualiman as, Sahabat Utsman bin Affan ra, Abdurrahman bin Auf ra, Thalhah, Zubair bin Awam ra, Abu Ayyub al-Anshari ra, Ubadah bin Shamit ra dan lain- lain. Mereka inilah dikehendaki Allah SWT memliki kelebihan harta dan juga diangkat menjadi orang-orang mulia disisi-Nya.

Orang Yang Paling Mulia

Adapun golongan ketiga adalah yang paling mulia dihadapan semua makhluk yang ada di dunia ini, lebih tinggi derajat dari para nabi. Dialah Nabi Muhammad SAW, karena Beliau SAW memilik keduanya, kaya dan miskin.

Ketika menjadi kaya Beliau SAW menjadi orang yang sanngat bersyukur dan ketika dalam kondisi fakir Beliau SAW menjadi orang yang sangat penyabar. Keduanya ada pada diri Rasulullah SAW.

Akhir Kata

Jadi, jika kita bercermin kepada Rasul SAW, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kunci utama keutamaan seseorang adalah karena ketaqwaannya.

“…….Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al-Hujurat 49:13)

Wallahu a’lam

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *