Pengertian Ruqyah dan Ayat-Ayat Ruqyah Untuk Usir Jin

Pengertian Ruqyah merupakan salah satu metode penyembuhan penyakit dengan menggunakan suatu bacaan untuk mengobati pasien akibat terkena sihir, ‘ain (mata hasad), kerasukan, gangguan jin, sengatan serangga, bisa hewan, gila, dan rasa sakit lainnya.

Pembagian Ruqyah

Ruqyah terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Ruqyah Syar’iyah

Ruqyah jenis ini diperbolehkan dalam islam karena menggunakan bacaan zikir dan doa dari ayat dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan Al Qur’an yakni suatu bentuk penawar dan rahmat bagi orang yang beriman dan Al Quran itu hanya akan menambah kerugian bagi orang zalim.” (QS. Al – Isra’:82)

  1. Ruqyah Syirkiyah

Ruqyah yang satu ini dilarang dalam islam karena menggunakan jampi-jampi atau mantra yang biasa dipraktekkan oleh dukun yang tidak bersumber dari ajaran islam.

Pelaku maupun pasien terancam dosa syirik sesuai yang diterangkan dalam hadits, Ibnu Mas’ud radhiyallu ‘anhu berkata bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda,

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya mantra-mantra, jimat-jimat, dan pelet adalah syirik” (HR. Abu Daud no. 3883, Ibnu Majah no. 3530 dan Ahmad 1: 381)

Pengertian Ruqyah dan Ayat-Ayat Ruqyah Untuk Usir Jin

Ciri-Ciri Peruqyah Syar’i Atau Tidak

Baik ruqyah syar’iyah maupun syirkiyah memiliki ciri masing-masing yang bisa kita lihat secara kasat mata.

Peruqyah Syar’i

  1. Menggunakan ayat Al-Qur’an
  2. Biasanya ayat dibaca jelas/ bisa di dengar orang lain/ tidak disembunyikan karena bisa menjadi media dakwah bagi pendengarnya
  3. Tidak menyentuh pasien lawan jenis kecuali sudah menggunakan sarung tangan/ pembatas/ perantara mahramnya (suami/istri/keluarga)
  4. Pasien biasanya diminta berwudhu dan menutup aurat sebelum melakukan ruqyah
  5. Biasanya peruqiyah bersikap tenang, tawadu’, rajin beribadah, dan selalu mengajak beribadah kepada Allah.
  6. Jika pasien disantet, peruqyah jarang menyebutkan siapa pengirim santet agar tidak terjadi perselisihan antar pelaku dan korban karena setan menyukai pertikaian diantara manusia.
  7. Tidak menggunakan bantuan jin, semua semata-mata atas bantuan Allah, peruqyah hanya perantara.

Peruqyah Syirik

  1. Menggunakan jampi-jampi/ mantra
  2. Biasanya dibaca komat kamit tidak bisa didengar jelas oleh orang lain
  3. Kadang menggunakan bahasa arab tapi bukan berasal dari ayat Al-Qur’an, kalaupun berasal dari ayat Al-Qur’an biasanya bacaannya diselewengkan (ditambah/ dikurangi/ diubah)
  4. Menggunakan media yang disukai jin (kemenyan, bunga kembang, darah, makanan/ sesajen, dan tumbal/ sesembelihan bintang)
  5. Jika pasien di santet, peruqyah suka menyebutkan nama atau ciri orang pengirim santet.
  6. Peruqyah berasal dari orang biasa yang masih suka meninggalkan ibadah.
  7. Menggunakan bantuan jin dan menimbulkan efek pemasukan jin lain ke dalam tubuh korban yang dianggap sebagai penjaga.

Ayat-Ayat Ruqyah Syar’iyah

Ayat ruqyah banyak sekali macamnya, namun berikut ayat ruqyah yang kami rangkum dari penjelasan dan pengamatan proses peruqyahan Dr. Indra dan Syaikh Abderraouf

Sebelum memulai ruqyah, sebaiknya peruqyah maupun pasien berwudhu dan menutup aurat. Ayat ruqyah yang akan kami paparkan di bawah sebaiknya dibaca berulang-ulang untuk memberikan efek yang lebih besar.

Memohon Perlindungan

Dibaca pertama kali sebelum masuk bacaan lain, bisa dimulai dengan bacaan ta’awudz dan basmalah. Bacaan ini bertujuan untuk melindungi diri (sebagai benteng) dan sebagai pengingat bahwa pelindung kita hanya Allah dan kita hanyalah perantara saja.

Al – A’raf : 196 – Perlindungan

إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ

“Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an). Dia melindungi orang-orang saleh.”

Menghilangkan Sihir

Jika pasien terindikasi terkena sihir maka ayat ini cocok dibacakan untuk pasien.

Al Furqan: 23 – Menghancurkan sihir

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.”

Al Anfal: 11 – Membersihkan sisa sihir

إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ

“(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).”

An Nahl: 26 – Menghancurkan tempat sihir

قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ

“Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan tipu daya, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka mulai dari pondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan siksa itu datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.”

At Taubah: 1 – Memutuskan perjanjian syaitan

بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).”

Al An’am: 153 – Menghancurkan tumbal sihir

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”

Al Ma’idah: 3 – Menghancurkan tumbal/ kekufuran

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dakwah Islam

An Nisa: 93 – Larangan membunuh tanpa alasan

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”

An Nur: 35 – Mendapatkan cahaya

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Az Zariyat: 56 – Mengajak ibadah

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Yusuf: 108 – Mengajak masuk islam

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.

An Nisa: 145 – Tes keimanan

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.”

Al Baqarah: 269 – Allah memberi hidayah

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

Jin Terikat Dukun

Al Anbiya: 30 – Memisahkan ikatan dukun

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Ar Rum: 47 – Meyakinkan perlindungan bagi yang beriman

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا ۖ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”

Sad: 20 – Allah memberikan kebijaksanaan

وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ

“Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.”

Al Kahf: 84 – Allah memberikan kekuasaan lebih besar

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا

“Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu”

Menangani Jin Kuat

Al Haqqah: 29 – Mencabut kekuatan jin

هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ

“Telah hilang kekuasaanku daripadaku”

Jin Suka Manusia

Ar Rum: 21 – Jangan cari pasangan manusia

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Ar Rum: 30 – Kembali ke wujud awal

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Peruqiyah

Prinsip dasar bagi seorang peruqyah adalah memberi manfaat kpd orang lain sehingga keberadaannya menjadi rahmat dan wasilah utk memudahkan persoalan yg dihadapi oleh umat.

Namun, tidak jarang muncul perkara diluar kemampuan sebagai manusia biasa yaitu seperti khilaf, lupa atau memang belum tahu kedudukan masalahnya.

Diantara hal-hal yg perlu kita waspadai adalah :

Munculnya keyakinan orang bahwa kita punya “keistimewaan” dari peruqyah lain.

  • Hal itu terkadang muncul ketika banyaknya orang datang berduyun-duyun ke rumah atau tempat praktik sbg tanda seorang peruqyah itu adalah orang hebat.
  • Seringnya diundang mengisi pengajian atau training yg membuatnya seakan-akan lebih unggul dari aspek keilmuan dan teknik dibanding orang lain.

Munculnya fanatisme pasien terhadap peruqyah sehingga tidak mau ditangani oleh peruqyah lain.

  • Seorang peruqyah harus memberikan pencerahan kepada siapa saja dan jika tidak memungkinkan untuk menanganinya maka mempersilakan pasien datang kepada peruqyah lain.
  • Ketika setan melihat ketergantungan seseorang kepada peruqyah, bisa saja dalam proses ruqyah jin itu reaksi dan keluar untuk menimbulkan keyakinan kepada pasien bahwa sang peruqyah memiliki ilmu yg handal dan hebat.
  • Maka, janganlah terlalu bangga ketika terjadi reaksi saat proses ruqyah berlangsung. Apalagi sampai mempertontonkannya kpd khalayak ramai. Tidak mustahil, ada sebagian orang awam akan meyakini seorang peruqyah melebihi kapasitasnya sbg manusia biasa.

Muncul nya Ujub pada diri peruqyah. Apalagi banyaknya pujian dan ramainya orang datang ke tempat praktiknya disikapi dgn rasa bangga dan kesombongan. Na’uzdubillah.

  • Meyakini bahwa kesembuhan pasien hanya karena ruqyah yg dilakukannya. Padahal dlm proses mencari kesembuhan, pasien telah melakukan upaya-upaya yg syar’i selain ruqyah atau pernah ruqyah ditempat lain.
  • Bisa jadi proses terapi sebelumnya bekerja dan memberikan efek kesembuhan setelah melewati beberapa hari, minggu dan bulan bahkan tahun. Tapi, kebetulan waktu itu tiba bertepatan saat setelah kita melakukan ruqyah kepada-nya.

Wallohu a’lam..

 

Baca juga :

 

harga jayamix

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *